Kamis, 12 Oktober 2017

IP ADDRESS






Pengertian IP Address
         IP Address atau Alamat IP adalah alamat yang menjadi tanda pengenal untuk setiap host yang terhubung ke jaringan dengan TCP/IP (internet), berdasarkan aturan dari Internet Protocol (IP)
         Setiap host yang akan terhubung ke jaringan yang berbasis TCP/IP, harus memiliki IP address.
         IP Address bersifat unik, artinya dalam satu jaringan tidak ada dua host atau lebih yang menggunakan alamat IP yang sama
Format IP Address (V4)

         IP Address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet, dan dituliskan dalam format 4 kelompok bilangan desimal
         Sebagian oktet (kelompok 8 bit) pertama dari IP Address menunjukkan Alamat Jaringan dan oktet yang lainnya menunjukkan Alamat Host

Netmask



  • Bisa disebut sebagai netmask atau subnetmask

  • Pada pengalamatan jaringan, Selain IP Address yang perlu dikonfigurasi adalah subnetmask
  • Subnet Mask mempunyai panjang 32 bit, sama seperti IP Address

Terdapat tiga pengelompokan besar subnet mask yang dikenal, biasa disebut
sebagai defalt subnetmask yaitu :
       255.0.0.0
       255.255.0.0
       255.0.0.0.

  • Penulisan nomor IP : 192.168.30.45/255.255.255.0 

192.168.30.45 adalah no IP Address
255.255.255.0 adalah no subnetmask

  • Kegunaan subnetmask

       IP adddress terdiri dari dua bagian : Network Identifier dan Host Identifier.
       Bagaimana menentukan mana Bagian Host dan Mana bagian Network.
       Untuk mengetahui bagian dari Network Identifier dan Host Identifier dilakukan perbandingan antara subnet mask dan IP address bit per bit. Bagian yang bernilai “1” pada subnet mask adalah network identifier dan bagian yang bernilai “0” merepresentasikan host identifier

Klasifikasi IP Address
Zone Distribusi IP Address Klas C
(RFC 1519)
         194.0.0.0 - 195.255.255.255 Eropa
         198.0.0.0 - 199.255.255.255 Amerika Utara
         200.0.0.0 - 201.255.255.255 Amerika Tengah & Selatan
         202.0.0.0 - 203.255.255.255 Asia & Pasifik 

Multicast: Pengiriman data sekaligus ke sejumlah besar jaringan penerima,
yang dilakukan oleh router multicast khusus 

Kategori IP Address

  • Dalam penggunaan dalam hal kelompok komunikasi IP bisa juga dikategorikan sebagai unicast, broadcast, or multicast.
  • Kategori IP berdasarkan kelompok komunikasi :
  • one-to-one (unicast)
  • one-to-many (multicast)
  • Range multicast addresses adalah 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
  • one-to-all (broadcast)
Class C dengan ID network 192.168.1.0 subnet mask 255.255.255.0 mempunyai broadcast address 192.168.1.255.  
A Class B dengan ID network of 172.16.0.0, subnet mask 255.255.0.0, mempunyai broadcast 172.16.255.255.  
A Class A dengan ID network 10.0.0.0, subnet mask 255.0.0.0, mempunyai  broadcast 10.255.255.255.

Broadcast
  • Alamat IP digunakan untuk mengirim atau menerima informasi ke dan dari host yang ada pada suatu jaringan. 
  • Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan, padahal isi paket-paket  tersebut sama. 
  • Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address.
  •  Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut .
  • Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan alamat  tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu
Defaultnya no IP Broadcast adalah nomor IP terakhir pada jaringan yaitu :
        255.255.255.255 > untuk seluruh network
        xxx.255.255.255 > untuk jaringan kelas A
        xxx.xxx.255.255 > untuk jaringan kelas B
        xxx.xxx.xxx.255 > untuk jaringan kelas C


         IP Static: Merupakan IP Address yang secara permanen dimiliki oleh sebuah mesin
         IP Dynamic: IP Address pada sebuah mesin yang selalu berubah sesuai dengan pemakaian IP Address dalam jaringan pada saat itu, yang diatur oleh DHCP Server

         IP Privat: IP Address dengan alamat jaringan yang khusus digunakan untuk pengalamatan dalam jaringan lokal
         10 . 0 . 0 . 0
         172. 16 . 0 . 0
         192 . 168 . 0 . 0
         IP Public: IP Address yang digunakan di Internet pada umunya.

IP Address khusus
         0.0.0.0  : sebuah host yang baru diboot (belum memilik IP Address)
         127.0.0.1 : IP Loopback, menunjuk ke host itu sendiri
         n.0.0.0, n.n.0.0, atau n.n.n.0 : IP sebuah jaringan
         255.255.255.255 : Broadcast dalam jaringan sendiri
         n.255.255.255, n.n.255.255, atau n.n.n.255 : broadcast ke jaringan luar (dengan alamat n)



MAC Address
  •   Media Access Control, merupakan identitas permanen dari sebuah network interface
         Terdiri bilangan heksadesimal 48 bit yang dibagi dalam 6 oktet, contoh: 08:00:09:3A:20:1B
         Alamat ethernet terdiri dari: Kode Multicast (1 bit pertama), Vendor Code (23 bit), dan Globally Administered Address (24 bit)
         Sistem penomoran dan pendaftaran diatur oleh IEEE
         Kode Vendor didokumentasikan dalam RFC 1700
Subnetting
  • Subnetting biasa disebut juga Variable Length Subnet Mask (VLSM)
  •  Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting dilakukan dengan cara memodifikasi subnetmask default.
Manfaat subnetting
  •  Pada jaringan :
       Kelas A à Terdapat 254 host/komputer yang terkoneksi dalam satu jaringan
       Kelas B à Terdapat 65.534 host/komputer yang terkoneksi dalam satu jaringan
       Kelas C à Terdapat 16.777..214 host/komputer yang terkoneksi dalam satu jaringan
  • Semakin banyak host terkoneksi terjadi traffic yang semakin besar pada jaringan tersebut. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host.Pemecahan yang paling sedherhana adalah memecah menjadi 2 atau lebih LAN. Pembagian inilah yang disebut subnetting
  •  Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri. Bisa dengan menggunakan subnetting
Pembentukan Subnet

  • Konsep subnetting adalah membagi jaringan besar tunggal ke dalam subnet-subnet (sub-sub jaringan).
  •  proses dilakukan dengan memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID dengan mengurangi jumlah bit HostID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih sedikit.
  • Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.
Terdapat dua cara pembentukan sub sub network :
  • Pembentukan berdasarkan jumlah jaringan
    Dibentuk berdasarkan kebutuhan jumlah jaringan pada suatu institusi      
  • Pembentukan berdasar jumlah host
    Dibentuk
     berdasarkan jumlah komputer yang terkoneksi pada suatu jaringan
  • Kita dapat memecah jaringan menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengubah subnetmask yang ada
Subnet Berdasarkan jumlah jaringan
  • Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan, misal kita ingin membentuk 16 jaringan kecil dari satu jaringan besar, Misal awal NetID kita adalah 192.168.30.0/24 Cara :
          NetID                   : 192.168.30.0
          Subnetmask        : 255.255.255.0 à 11111111.11111111.11111111.0000000
  • Cara memcah jaringan menjadi 16 jaringan kecil :
1.     Tentukan banyaknya kebutuhan jaringan menjadi biner : 16 à 10000
2.     Hitung jumlah bit yang dibutuhkan hasil nomor 1 (10000) : jumlah bit 5
3.     Pada subnetmask sisakan yang bernilai 0 hanya, jumlah 0 subnetmask lama – jumlah bit
        Jumlah 0 subnetmask lama 8-4 menjadi 4 :11111111.11111111.11111111.11111000
                   Subnetmask baru menjadi : 255.255.255.248 
         Pembagian tersebut akan membuat jumlah host yang terkoneksi ke jarinan berkurang, awal host terkoneksi sebanyak 254, setelah subnetmask baru host terkoneksi hanya 6 host (Dari jumlah subnetmask yang bernilai 0 sebanyak tiga digit dijadikan 1 semua dikonversi ke desimal dikurangi 1 : 000 à 111 -> 7-1)
  • Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas C menjadi beberapa  jaringan dengan masing-masing jaringan hanya beberapa host 
Cara Pembentukan Subnet berdasarkan Host
Cara membentuk jaringan yang lebih kecil berdasar jumlah host :
Misal awal NetID kita adalah 192.168.30.0/24
  • Menentukan jumlah host yang terkoneksi dalam satu jaringan, misal kita ingin jumlah host dalam satu jaringan adalah 25 host, Misal awal NetID kita adalah 192.168.30.0/24 Cara :
1.     Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP                : 192.168.30.0      à  11000000.10101000.00011110.00000000
Netmask     : 255.255.255.0    à  11111111.11111111.11111111.00000000
1.     Hitung kebutuhan host dalam biner dan tentukan banyaknya digit dalam biner.
Kebutuhan host 25 à 11001 à 5 digit.
1.     Modifikasi subnetmask dengan hanya menyisakan angka 0 sebanyak jumlah digit biner host
Hasil modifikasi subnetmask : 11111111.11111111.11111111.11100000
Netmask baru jaringan : 255.255.255.224
  • Pembagian tersebut akan membuat jumlah host yang terkoneksi ke jarinan menjadi sesuai mendekati kebutuhan, awal host terkoneksi sebanyak 254 setelah subnetmask baru host terkoneksi hanya 30 host ( Dari jumlah subnetmask yang bernilai 0 sebanyak lima digit dijadikan 1 semua dikonversi ke desimal dikurangi 1 : 00000 à 11111 -> 31-1)
  • Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas C menjadi beberapa  jaringan dengan masing-masing jaringan sesuai kebutuhan jumlah host yang diinginkan