Pengertian
IP Address
•
IP
Address atau Alamat
IP adalah alamat yang menjadi tanda pengenal untuk setiap host yang
terhubung ke jaringan dengan TCP/IP (internet), berdasarkan aturan dari
Internet Protocol (IP)
•
Setiap
host yang akan terhubung ke jaringan yang berbasis TCP/IP, harus memiliki IP
address.
•
IP
Address bersifat unik, artinya dalam satu jaringan tidak ada dua host
atau lebih yang menggunakan alamat IP yang sama
Format IP
Address (V4)
•
IP
Address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet, dan
dituliskan dalam format 4 kelompok bilangan desimal
•
Sebagian
oktet (kelompok 8 bit) pertama dari IP Address menunjukkan Alamat Jaringan dan
oktet yang lainnya menunjukkan Alamat Host
Netmask
- Bisa disebut sebagai netmask atau subnetmask
- Pada pengalamatan jaringan, Selain IP Address yang perlu dikonfigurasi adalah subnetmask
- Subnet Mask mempunyai panjang 32 bit, sama seperti IP Address
Terdapat tiga pengelompokan besar subnet mask yang
dikenal, biasa disebut
sebagai defalt subnetmask yaitu :
–
255.0.0.0
–
255.255.0.0
–
255.0.0.0.
- Penulisan nomor IP : 192.168.30.45/255.255.255.0
192.168.30.45 adalah no IP Address
255.255.255.0 adalah no subnetmask
- Kegunaan subnetmask
–
IP
adddress terdiri dari dua bagian : Network Identifier dan Host Identifier.
–
Bagaimana
menentukan mana Bagian Host dan Mana bagian Network.
–
Untuk
mengetahui bagian dari Network Identifier dan Host Identifier dilakukan
perbandingan antara subnet mask dan IP address bit per bit. Bagian yang
bernilai “1” pada subnet mask adalah network identifier dan bagian yang
bernilai “0” merepresentasikan host identifier
Klasifikasi
IP Address
Zone Distribusi
IP Address Klas C
(RFC 1519)
•
194.0.0.0
- 195.255.255.255 Eropa
•
198.0.0.0
- 199.255.255.255 Amerika Utara
•
200.0.0.0
- 201.255.255.255 Amerika Tengah & Selatan
•
202.0.0.0
- 203.255.255.255 Asia & Pasifik
Multicast: Pengiriman data sekaligus ke sejumlah besar jaringan
penerima,
yang dilakukan
oleh router multicast khusus
Kategori IP
Address
- Dalam penggunaan dalam hal kelompok komunikasi IP bisa juga dikategorikan sebagai unicast, broadcast, or multicast.
- Kategori IP berdasarkan kelompok komunikasi :
- one-to-one (unicast)
- one-to-many (multicast)
- Range multicast addresses adalah 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
- one-to-all (broadcast)
A Class B dengan ID network of 172.16.0.0, subnet mask 255.255.0.0, mempunyai broadcast 172.16.255.255.
A Class A dengan ID network 10.0.0.0, subnet mask 255.0.0.0, mempunyai broadcast 10.255.255.255.
Broadcast
- Alamat IP digunakan untuk mengirim atau menerima informasi ke dan dari host yang ada pada suatu jaringan.
- Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan, padahal isi paket-paket tersebut sama.
- Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address.
- Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut .
- Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu
Defaultnya no IP Broadcast
adalah nomor IP terakhir pada jaringan yaitu :
– 255.255.255.255 > untuk seluruh network
– xxx.255.255.255 > untuk jaringan kelas A
– xxx.xxx.255.255 > untuk jaringan kelas B
– xxx.xxx.xxx.255 > untuk jaringan kelas C
•
IP
Static: Merupakan IP
Address yang secara permanen dimiliki oleh sebuah mesin
•
IP
Dynamic: IP Address
pada sebuah mesin yang selalu berubah sesuai dengan pemakaian IP Address dalam
jaringan pada saat itu, yang diatur oleh DHCP Server
•
IP
Privat: IP Address
dengan alamat jaringan yang khusus digunakan untuk pengalamatan dalam jaringan
lokal
•
10
. 0 . 0 . 0
•
172.
16 . 0 . 0
•
192
. 168 . 0 . 0
•
IP
Public: IP Address
yang digunakan di Internet pada umunya.
IP Address
khusus
•
0.0.0.0 : sebuah host
yang baru diboot (belum memilik IP Address)
•
127.0.0.1 : IP Loopback, menunjuk ke host itu sendiri
•
n.0.0.0, n.n.0.0, atau n.n.n.0 : IP sebuah
jaringan
•
255.255.255.255 : Broadcast dalam jaringan sendiri
•
n.255.255.255, n.n.255.255, atau n.n.n.255 :
broadcast ke jaringan luar (dengan alamat n)
MAC Address
- Media Access Control, merupakan identitas permanen dari sebuah network interface
•
Terdiri
bilangan heksadesimal 48 bit yang dibagi dalam 6 oktet, contoh:
08:00:09:3A:20:1B
•
Alamat
ethernet terdiri dari: Kode Multicast (1 bit pertama), Vendor Code (23 bit),
dan Globally Administered Address (24 bit)
•
Sistem
penomoran dan pendaftaran diatur oleh IEEE
•
Kode
Vendor didokumentasikan dalam RFC 1700
Subnetting
- Subnetting biasa disebut juga Variable Length Subnet Mask (VLSM)
- Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting dilakukan dengan cara memodifikasi subnetmask default.
Manfaat
subnetting
- Pada jaringan :
–
Kelas
A à Terdapat 254 host/komputer yang terkoneksi dalam satu
jaringan
–
Kelas
B à Terdapat 65.534 host/komputer yang terkoneksi dalam
satu jaringan
–
Kelas
C à Terdapat 16.777..214 host/komputer yang terkoneksi
dalam satu jaringan
- Semakin banyak host terkoneksi terjadi traffic yang semakin besar pada jaringan tersebut. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host.Pemecahan yang paling sedherhana adalah memecah menjadi 2 atau lebih LAN. Pembagian inilah yang disebut subnetting
- Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri. Bisa dengan menggunakan subnetting
Pembentukan
Subnet
- Konsep subnetting adalah membagi jaringan besar tunggal ke dalam subnet-subnet (sub-sub jaringan).
- proses dilakukan dengan memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID dengan mengurangi jumlah bit HostID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih sedikit.
- Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.
- Pembentukan
berdasarkan jumlah jaringan
Dibentuk berdasarkan kebutuhan jumlah jaringan pada suatu institusi
- Pembentukan
berdasar jumlah host
Dibentuk berdasarkan jumlah komputer yang terkoneksi pada suatu jaringan
- Kita dapat memecah jaringan menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengubah subnetmask yang ada
Subnet
Berdasarkan jumlah jaringan
- Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan, misal kita ingin membentuk 16 jaringan kecil dari satu jaringan besar, Misal awal NetID kita adalah 192.168.30.0/24 Cara :
NetID : 192.168.30.0
Subnetmask : 255.255.255.0 à 11111111.11111111.11111111.0000000
- Cara memcah jaringan menjadi 16 jaringan kecil :
1. Tentukan banyaknya kebutuhan jaringan menjadi biner : 16 à 10000
2. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan hasil nomor 1 (10000) :
jumlah bit 5
3. Pada subnetmask sisakan yang bernilai 0 hanya, jumlah 0
subnetmask lama – jumlah bit
Jumlah 0 subnetmask lama 8-4
menjadi 4 :11111111.11111111.11111111.11111000
Subnetmask baru menjadi : 255.255.255.248
•
Pembagian
tersebut akan membuat jumlah host yang terkoneksi ke jarinan berkurang, awal
host terkoneksi sebanyak 254, setelah subnetmask baru host terkoneksi hanya 6
host (Dari jumlah subnetmask yang bernilai 0 sebanyak tiga digit dijadikan 1
semua dikonversi ke desimal dikurangi 1 : 000 à 111 -> 7-1)
- Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas C menjadi beberapa jaringan dengan masing-masing jaringan hanya beberapa host
Cara
Pembentukan Subnet berdasarkan Host
Cara membentuk
jaringan yang lebih kecil berdasar jumlah host :
Misal awal NetID
kita adalah 192.168.30.0/24
- Menentukan jumlah host yang terkoneksi dalam satu jaringan, misal kita ingin jumlah host dalam satu jaringan adalah 25 host, Misal awal NetID kita adalah 192.168.30.0/24 Cara :
1.
Ubah
IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.30.0 à 11000000.10101000.00011110.00000000
Netmask : 255.255.255.0 à
11111111.11111111.11111111.00000000
1.
Hitung
kebutuhan host dalam biner dan tentukan banyaknya digit dalam biner.
Kebutuhan host
25 à 11001 à 5 digit.
1.
Modifikasi
subnetmask dengan hanya menyisakan angka 0 sebanyak jumlah digit biner host
Hasil modifikasi
subnetmask : 11111111.11111111.11111111.11100000
Netmask
baru jaringan : 255.255.255.224
- Pembagian tersebut akan membuat jumlah host yang terkoneksi ke jarinan menjadi sesuai mendekati kebutuhan, awal host terkoneksi sebanyak 254 setelah subnetmask baru host terkoneksi hanya 30 host ( Dari jumlah subnetmask yang bernilai 0 sebanyak lima digit dijadikan 1 semua dikonversi ke desimal dikurangi 1 : 00000 à 11111 -> 31-1)
- Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas C menjadi beberapa jaringan dengan masing-masing jaringan sesuai kebutuhan jumlah host yang diinginkan