LITERASI DIGITAL
Di setiap negara literasi digital memiliki definisi
yang masih berbeda-beda karena menyangkut sistem kebijakan dan kemajuan
teknologinya. Meskipun demikian, literasi digital pada umumnya memiliki konsep
dasar yang sama yaitu kemampun dalam menggunakan dan memahami pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi misalnya dalam mendukung dunia pendidikan
dan ekonomi. Literasi digital mempunyai banyak manfaat misalnya mampu menemukan
informasi yang bernilai untuk membuat keputusan yang lebih baik. Disisi lain, jika
merujuk pada elemen penting literasi digital, maka dalam literasi digital juga
mencakup banyak kemampuan lainnya misalnya bagaimana menjaga privasi dalam
dunia online? Memahami dari segala jenis cybercrime
seperti pencurian online lewat kartu kredit (carding), mengenal ciri-ciri situs palsu (phishing), penipuan via email, dan
lain sebagainya.
Definisi
Menurut Paul Gilster (2007) dikutip Seung-Hyun Lee
(2014) literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan
informasi dalam banyak format dari berbagai sumber ketika itu disajikan melalui
komputer. Sedangkan menurut Deakin University’s Graduate Learning Outcome 3 (DU
GLO3), literasi digital adalah pemanfaatan teknologi untuk menemukan,
menggunakan dan menyebarluaskan informasi dalam dunia digital.
Sementara
itu Commmon Sense Media (2009) menyinggung bahwa literasi digital itu mencakup
tiga kemampuan yaitu kompetensi pemanfaatan teknologi, memaknai dan memahami
konten digital serta menilai kredibilitasnya juga bagaimana membuat, meneliti
dan mengkomunikasikan dengan alat yang tepat.
Dari
beberapa definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam literasi
digital itu bukan hanya sekedar kemampuan mencari, menggunakan dan menyebarkan
informasi akan tetapi, diperlukan kemampuan dalam membuat informasi dan
evaluasi kritis, ketepatan aplikasi yang digunakan dan pemahaman mendalam dari
isi informasi yang terkandung dalam konten digital tersebut. Disisi lain
literasi digital mencakup tanggung jawab dari setiap penyebaran informasi yang
dilakukannya karena menyangkut dampaknya terhadap masyarakat.
Manfaat Literasi Digital
Menurut Brian Wright (2015) dalam infographics yang
berjudul Top 10 Benefits of Digital Literacy: Why You Should Care About
Technology, bahwa ada 10 manfaat penting dari adanya literasi digital yaitu
menghemat waktu, belajar lebih cepat, menghemat uang, membuat lebih aman,
senantiasa memperoleh informasi terkini, selalu terhubung, membuat keputusan
yang lebih baik, dapat membuat anda bekerja, membuat lebih bahagia, dan dapat
mempengaruhi dunia.
1. Menghemat waktu
Seorang pelajar atau mahasiswa yang mendapatkan tugas
dari guru atau dosennya, maka ia akan mengetahui sumber-sumber informasi
terpercaya yang dapat dijadikan referensi untuk keperluan tugasnya. Waktu akan
lebih berharga karena dalam usaha pencarian dan menemukan informasi itu menjadi
lebih mudah. Dalam beberapa kasus pelayanan online juga akan menghemat waktu
yang digunakan karena tidak harus mengunjungi langsung ke tempat layanannya.
2. Belajar lebih cepat
Pada kasus ini misalnya seorang pelajar yang harus
mencari definisi atau istilah kata-kata penting misalnya di glosarium.
Dibandingkan dengan mencari referensi yang berbentuk cetak, maka akan lebih
cepat dengan memanfaatkan sebuah aplikasi khusus glosarium yang berisi
istilah-istilah penting.
3. Menghemat uang
Saat ini banyak aplikasi khusus yang berisi tentang
perbandingan diskon sebuah produk. Bagi seseorang yang bisa memanfaatkan
aplikasi tersebut, maka ini bisa menghemat pengeluaran ketika akan melakukan
pembelian online di internet.
4. Membuat lebih aman
Sumber informasi yang tersedia dan bernilai di
internet jumlahnya sangat banyak. Ini bisa menjadi referensi ketika mengetahui
dengan tepat sesuai kebutuhannya. Sebagai contoh ketika seseorang akan pergi ke
luar negeri, maka akan merasa aman apabila membaca berbagai macam informasi
khusus tentang negara yang akan dikunjungi itu.
5. Selalu memperoleh informasi terkini
Kehadiran apps terpercaya akan membuat seseorang akan
selalu memperoleh informasi baru.
6. Selalu terhubung
Mampu menggunakan beberapa aplikasi yang dikhususkan
untuk proses komunikasi, maka akan membuat orang akan selalu terhubung. Dalam
hal-hal yang bersifat penting dan mendesak, maka ini akan memberikan manfaat
tersendiri.
7. Membuat keputusan yang lebih baik
Literasi
digital membuat indvidu dapat membuat keputusan yang lebih baik karena ia
memungkinkan mampu untuk mencari informasi, mempelajari, menganalisis dan
membandingkannya kapan saja.
Elemen Penting Literasi Digital
Elemen penting literasi digital adalah menyangkut
kemampuan apa saja yang harus dikuasai dalam pemanfaatan tekonologi informasi
dan komunikasi. Steve Wheeler (2012) dalam tulisannya yang berjudul Digital Literacies For Engagement In
Emerging Online Cultures, mengidentifikasi ada sembilan elemen
penting dalam dunia litersi digital seperti social networking, transliteracy,
maintaining privacy, managing identity, creating content, organising and
sharing content, reusing/repurposing content, filtering and selecting content,
serta self broadcasting.
1. Social
Networking
Kehadiran
situs jejaring sosial adalah salah satu contoh yang ada dalam social networking
atau kehidupan sosial online. Kini tiap individu yang terlibat dalam kehidupan
sosial online akan selalu dihadapkan adanya layanan tersebut. Seseorang yang
memiliki smartphone dapat dipastikan memiliki banyak akun jejaring sosial
misalnya Facebook, Twitter, Linkedin, Path, Instagram, Pinterest, ataupun
Google+. Memanfaatkan layanan situs jejaring sosial perlu selektif dan
kehati-hatian.
2.
Transliteracy
Transliteracy
diartikan sebagai kemampuan memanfaatkan segala platform yang berbeda khususnya
untuk membuat konten, mengumpulkan, membagikan hingga mengkomunikasikan melalui
berbagai media sosial, grup diskusi, smartphone dan berbagai layanan online
yang tersedia.
3.
Maintaining Privacy
Hal penting
dalam literasi digital adalah tentang maintaining privacy atau menjaga privasi
dalam dunia online. Memahami dari segala jenis cybercrime seperti pencurian
online lewat kartu kredit (carding), mengenal ciri-ciri situs palsu (phishing),
penipuan via email dan lain sebagainya. Menampilkan identitas online hanya
seperlunya saja untuk menghindari sesuatu hal yang tidak di inginkan.
4. Managing
Digital Identity
Managing
digital identity berkaitan dengan bagaimana cara menggunakan identitas yang
tepat diberbagai jaringan sosial dan platform lainya.
5. Creating
Content
Creating
content atau berkaitan dengan suatu ketrampilan tentang bagaimana caranya
membuat konten di berbagai aplikasi online dan platform misalnya di PowToon,
Prezi, blog, forum, dan wikis. Selain itu mencakup kemampuan menggunakan
berbagai platform e-learning.
6.
Organising and Sharing Content
Organising
and sharing content adalah mengatur dan berbagi konten informasi agar lebih
mudah tersebarkan. Misalnya pada pemanfaatan situs social bookmarking
memudahkan penyebaran informasi yang bisa diakses oleh banyak pengguna di
internet.
7.
Reusing/repurposing Content
Mampu
bagaimana membuat konten dari berbagai jenis informasi yang tersedia hingga
menghasilkan konten baru dan dapat dipergunakan kembali untuk berbagai
kebutuhan.
8. Filtering and Selecting Content
Kemampuan
mencari, menyaring dan memilih informasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan misalnya lewat berbagai mesin pencari di internet.
9. Self
Broadcasting
Self
broadcasting bertujuan untuk membagikan ide-ide menarik atau gagasan pribadi
dan konten multimedia misalnya melalui blog, forum atau wikis. Hal
tersebut adalah bentuk partisipasi dalam masyarakat sosial online.
Begitu pentingnya literasi digital di era ini
mengingat data dan informasi akan terus bertambah tanpa terkontrol. Jika tiap
individu tidak membekali diri dengan kemampun literasi digital, maka akan
semakin sulit untuk mencari informasi yang benar-benar bernilai. Salah satu
fungsi mendapatkan informasi bernilai adalah agar cepat mengambil keputusan
yang baik hingga akhirnya dapat bertindak. Mendapatkan informasi yang bernilai
merupakan salah satu manfaat dari literasi digital.
Disisi lain, literasi digital bukan hanya menyangkut
tentang kemampuan dalam mencari, menemukan, mengevaluasi, membuat, memanfaatkan
hingga menyebarkan kembali informasi tersebut. Namun demikian, jika melihat
pada elemen literasi digital dari Steve Wheeler, Beetham, Littlejohn dan
McGill, maka literasi digital mencakup banyak kemampuan lainya yang harus
dimiliki misalnya bagaimana menjaga privasi dalam dunia online? Memahami dari
segala jenis cybercrime seperti pencurian online lewat kartu kredit (carding),
mengenal ciri-ciri situs palsu (phishing), dan penipuan via email. Bahkan dalam
konsep yang lebih luas, literasi digital juga pada hakikatnya mencakup
bagaimana menjaga etika dalam pemanfaatan teknologi informasi. Contoh yang
paling sering dilihat adalah ketika seseorang menelpon sambil menyetir
kendaraan mobil atau motor dijalan umum. Tanpa adanya literasi digital bukan
tidak mungkin dimasa yang akan datang etika atau dalam bahasa Jawa disebut
unggah-ungguh akan semakin luntur bahkan akan lenyap karena perkembangan
teknologi informasi.